topmetro.news, Medan – Ketua Komisi II DPRD Medan H Kasman bin Marasakti Lubis, menyesalkan sekaligus kecewa atas insiden penolakan pasien di Puskesmas Darusalam yang terjadi pada pukul 14.45 WIB. Kejadian tersebut mencuat setelah beredarnya video seorang warga yang tidak dilayani dengan alasan waktu pelayanan sudah berakhir.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan bahwa puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama tidak semestinya menolak warga yang membutuhkan pertolongan, apalagi jika kedatangan pasien masih berada dalam rentang jam operasional.
“Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Jika benar pasien ditolak pada pukul 14.45, maka ini merupakan bentuk kelalaian dan tidak mencerminkan fungsi pelayanan publik. Puskesmas adalah garda terdepan kesehatan masyarakat, bukan tempat memilih-milih waktu untuk melayani warga,” ujar Kasman saat dihubungi wartawan, Rabu (18/11/2025).
Ia meminta Dinas Kesehatan Kota Medan segera melakukan investigasi terhadap pimpinan dan petugas Puskesmas Darusalam. Menurutnya, evaluasi menyeluruh dan tindakan tegas perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Kasman menekankan bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat yang wajib dipenuhi tanpa diskriminasi. Banyak warga, katanya, hanya memiliki waktu tertentu untuk berobat karena kesibukan pekerjaan, sehingga penolakan pelayanan tidak dapat dibenarkan.
“Warga datang untuk mendapatkan pengobatan, bukan meminta sesuatu yang tidak jelas. Ini hak mereka sebagai masyarakat. Jangan sampai puskesmas sebagai ujung tombak justru mencederai kepercayaan publik,” tegasnya.
Sebagai Ketua Komisi II, Kasman memastikan pihaknya akan segera memanggil Dinas Kesehatan dan kepala puskesmas terkait untuk dimintai klarifikasi. Ia juga mendorong seluruh puskesmas di Kota Medan untuk memperketat disiplin pelayanan serta memastikan SOP dilaksanakan dengan benar.
Kasman mengajak masyarakat untuk tetap berani melaporkan jika menemukan pelayanan publik yang tidak sesuai aturan. “Kami siap menerima laporan masyarakat. Jangan biarkan praktik seperti ini terus berulang. Pelayanan kesehatan harus humanis, profesional, dan berpihak kepada warga,” tutupnya.
reporter | Thamrin Samosir
